NTT
- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama dengan Panglima TNI
Laksamana Yudo Margono, meninjau langsung 91 Command Center untuk
memastikan kesiapan personel serta peralatan terkait pengamanan
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara
Timur (NTT).
Dalam kesempatan itu, Sigit mengungkapkan bahwa,
pengecekan itu dilakukan guna memastikan kesiapan personel serta
peralatan baik Body Worm Camera, Handy Talky (HT) hingga alat komunikasi
lainnya yang terhubung dengan 91 Command Center terkait proses
pengamanan KTT ASEAN.
"Semuanya kita sambungkan dengan Command
Center. Sehingga pergerakan anggota di lapangan sekaligus juga kegiatan
yang ada di lokasi, dimana anggota berada tersebut, bisa kita monitor
sekaligus kita laksanakan pengecekan. Supaya kita bisa tahu terkait
dengan hal-hal yang harus dievaluasi," kata Sigit usai meninjau 91
Command Center di Labuan Bajo, NTT, Minggu, 7 Mei 2023.
Sigit
menyatakan, dari peninjauan bersama Panglima TNI tersebut, seluruh
personel TNI-Polri sudah melakukan evaluasi terkait dengan
kendala-kendala yang ditemukan. Sehingga, pelaksaan Main Event KTT ASEAN
pada tanggal 9-11 Mei, dari segi pengamanannya dapat berjalan optimal
dan lancar.
"Mudah-mudahan dengan konsep operasi dan sistem
kendali serta monitoring yang bisa kita pantau memudahkan proses
pengamanan yang akan berjalan nanti," ujar Sigit.
Lebih dalam,
Sigit menyebut, dengan terus melakukan pemantauan serta pemantapan
pengamanan, nantinya penyelenggaraan KTT ASEAN dapat berjalan dengan
lancar, aman dan damai, baik mulai dari kedatangan delegasi, lokasi
penginapan hingga tempat utama berlangsungnya kegiatan tersebut.
"Kami
bersama dengan Bapak Panglima sudah mengatur bagaimana proses untuk
melakukan pengawalan dari mulai ketibaan di bandara sampai dengan di
akomodasi hotel mereka. Kemudian pergerakan dari akomodasi ke venue
utama semuanya. Tentunya sudah kita siapkan," ucap Sigit.
Dari
segi pengawalan, Sigit menuturkan bahwa, petugas keamanan nantinya akan
menyiapkan rekayasa lalu lintas di sejumlah tempat selama pelaksanaan
KTT ASEAN.
Menurut Sigit, pengaturan lalu lintas itu harus
dilakukan untuk menghindari terjadinya crowded. Mengingat, wilayah
Labuan Bajo terdapat beberapa ruas jalan yang tidak terlalu lebar.
Sehingga, kebijakan rekayasa diterapkan guna bisa terkelola dengan baik.
"Tentunya ada kondisi jalan yang memang kecil. Sehingga mau
tidak mau, kita harus lakukan pengaturan rekayasa. Karena memang ini
akan menimbulkan crowded apabila, tidak kita atur," tutur Sigit.
Sebab
itu, Sigit tak lelah, kembali mensosialisasikan tentang adanya
kebijakan rekayasa lalu lintas tersebut kepada masyarakat. Ia pun
menginstruksikan kepada jajarannya terus menyampaikan komunikasi publik
yang baik terkait dengan hal tersebut, demi kelancaran pelaksanaan KTT
ASEAN serta masyarakat sendiri.
"Tentunya ada masyarakat mungkin
akan terganggu. Oleh karena itu dalam kesempatan ini saya selalu
menyampaikan komunikasi publik yang baik. Sehingga masyarakat
terinformasi. Walaupun terganggu, namun masyarakat tetap mendukung
seluruh kegiatan KTT ASEAN. Karena ini juga tentunya menimbulkan
Multiplier Effect yang positif untuk masyarakat Labuan Bajo," kata
Sigit.
Disisi lain, Sigit menjelaskan, dengan terpilihnya Labuan
Bajo sebagai lokasi pelaksanaan KTT ASEAN, hal tersebut akan memberikan
dampak positif bagi masyarakat maupun Negara Indonesia. Apalagi, tema
yang diusung dalam penyelenggaraan tersebut adalah, Epicentrum of
Growth.
"Jadi bagaimana pertumbuhan itu bisa muncul dan terus
bertumbuh di kawasan ASEAN tentunya, utamanya bagi Labuan Bajo sendiri
yang saat ini menjadi destinasi wisata. Karena itu walaupun mungkin di
dalam pelaksanaannya ada masyarakat yang terganggu atau kurang nyaman,
kita harapkan semuanya bisa support, memaklumi bahkan mendukung," papar
Sigit.
"Dan saya juga mendapat informasi dari Pak Kapolda ada
persatuan masyarakat Manggarai kurang lebih jumlahnya 100, mereka ikut
terlibat dalam hal kegiatan pengamanan di venue yang ada. Tentunya ini
merupakan bentuk dukungan positif dari masyarakat terhadap rangkaian
penyelenggaraan KTT ASEAN dan juga pengamanan KTT," tambah Sigit
menegaskan.
Kesempatan yang sama, Panglima TNI Laksamana Yudo
Margono menyampaikan bahwa, masyarakat Labuan Bajo khususnya harus
bangga lantaran KTT ASEAN dilaksanakan di wilayah tersebut.
Menurutnya,
hal itu merupakan ukiran sejarah baru khususnya bagi Negara Indonesia.
Sebab itu, Yudo berharap, semua unsur lapisan masyarakat khususnya di
Labuan Bajo, dapat mendukung seluruh proses rangkaian KTT ASEAN, agar
berjalan aman, lancar dan damai.
"Masyarakat tentunya juga harus
bangga karena di Labuan Bajo, dilaksanakan KTT, ini merupakan sejarah
baru, mengukir sejarah baru. Dan tentunya kalau ada hambatan sedikit
tentang jalan-jalan ditutup ini tentunya mohon dimaklumi dan ini tidak
ditutup selamanya. Artinya begitu rangkaian selesai silahkan masyarakat
bisa melaksanakan kegiatan seperti biasa. Harapannya tadi, karena memang
jalannya sempit, ini mohon maaf tentunya supaya kegiatan ini dapat
lancar. Saya ingin keterlibatan masyarakat, tokoh pemuda, agama dan
adat, semuanya mendukung kegiatan ini. Karena semuanya demi Indonesia
dan demi masyarakat Labuan Bajo," tutup Yudo.